Biografi Bambang N. Rachmadi |
Biografi Bambang N. Rachmadi Suatu malam di pengujung tahun 1989, seorang laki-laki bertubuh subur tampak sedang membersihkan meja restoran McDonald’s di kawasan Orchard Road, Singapura. Mengenakan T-shirt bergaris-garis merah dengan topi khas label restoran siap saji tersebut.
laki-laki tersebut sama sekali tidak nampak bahwa beliau adalah seorang pengusaha sukses yang pernah memimpin Bank Panin. Beliau adalah Bambang N. Rachmadi, mantan presdir Bank Panin yang mengundurkan diri pada tahun 1988.
Kegiatannya menjadi pekerja kasar di restoran siap saji tersebut bukan saja tanpa alas an. ia sedang dalam usaha untuk mendapatkan lisensi McD, namun hal ini adalah sebuah rahasia bagi pers Indonesia. Jika kegiatannya diketahui orang, maka lisensi tersebut terancam gagal.
yang lebih sering disapa Tonny ini memang sedang berusaha memperoleh lisensi McD. Pada saat itu, belum ada restoran siap saji ini di Indonesia.
baca juga : iwan fals
Biodata Bambang Rachmadi
Nama lengkap : Bambang Rachmadi
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 15 Maret 1951
Nama orangtua : H. K. Rachmadi dan Hj. Nurwenda Natamiharja
Nama Istri : Amiria Bambang Rachmadi
Nama Anak : Sabria Letisha Pravda Rachmadi
baca juga : susi pudjiastuti
Pendidikan
Master of Business Administration-John F. Kennedy University, Orinda, California, AS
Master of Science-Saint Mary's Catholic University Graduate School of Business, Moraga, California, AS
Doktor- Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
Karir
Head Operation Department PT Bank Duta (1978)
Branch Manager PT Bank Duta, Surabaya (1978-1980)
Head Marketing Division PT Bank Duta (1981)
Managing Director International Banking and Chief Treasurer PT Bank Duta (1981-1986)
Presiden Direktur PT Pan Indonesia Bank Ltd (1986-1988)
Presiden Direktur PT Ramako Gerbangmas (1989-sekarang)
Chairman of The Board PT Sarana Yogya Ventura (1994-sekarang)
Member of The Board PT Bank IFI (Juni 1995)
Vice Chairman of The Board PT Bank IFI (Mei 1997)
Chairman of The Board PT Cicero Indonesia (Juli 1997)
Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (Januari 2005-sekarang)
Professor of Strategic Management at Post-Graduate Management Program- Universitas Indonesia (September 2004-sekarang)
berburu lisensi bisnis MCD
Lisensi sangatlah tidak mudah. Pada saat itu, ada banyak sekali pelamar dari Indonesia dan sampai 10 tahun sebelum tahun itu belum ada yang berhasil. McD merupakan perusahaan yang menginginkan komitmen 100% dari calon mitranya, sehingga hal tersebut membuat Tonny memilih mundur dari Bank Panin bulan September 1988.
baca juga : biografi gita gutawa
Ide menjadi wirausaha bermuka dari rasa bosannya menjadi pegawai walaupun kelasnya bukan pegawai rendahan lagi, melainkan bank Panin milik Mu’min Ali Gunawan. Sebagai seornag banker, karir Tonny tergolong pesat. Ia diangkat menjadi presdir Panin Bank pada usia 35 tahun.
Sejak tahun 1971 hingga 1974, sambil menyelesaikan kuliah di FHUI Extension, ia bekerja di PT Cicero Indonesia. Setahun kemudian ia pindah ke Bank Duta. Dar bank tersebut ia berkesempatan belajar ke luar negeri yaitu ke Amerika Serikat. Hasilnya pada tahun 1978 ia berhasil menyabet dua gelar yaitu MSc bidang international banking & finance dari Saint Mary’s Graduate School of Business Moraga dan gelar MBA dari John F Kennedy University Orinda.
Sepulangnya dari study ia kembali ke Bank Duta. Berbagai jabatan ia pegang disana, mulai dari manajer divisi operasi, branch manager Surabaya, kepala divisi pemasaran dan terakhir managing director international banking. Tahun 1986 ia akhirnya meninggalkan Bank Duta dan pindah ke Bank Panin.
Seluruh karir Tonny dipertaruhkan disini, padahal ia belum tentu bisa mendapatkan lisensi tersebut. Ia sudah menghabiskan 14 tahun karirnya di dunia perbankan, kini ia bertekad untuk pindah haluan. Setelah resign dari Bank Panin, Tonny mempersiapkan pengajuan lisensinya.
Butuh waktu setahun bagi permohonannya untuk ditindaklanjuti. Itupun setelah ia terus menghubungi McD pusat. Setidaknya seminggu sekali ia menelpon kantor pusat restoran itu. Perlakuan kasar juga sering ia terima karena ketekunannya, namun ia tetap tidak tersinggung.
Setelah setahun menunggu, pihak McD akhirnya memutuskan bahwa Tonny boleh mengikuti pelatihan. Pelatihannya dilakukan di gerai Singapura, dengan alas an tekanan yang lebih tinggi karena disana banyak orang Indonesia. McD merupakan perusahaan yang sangat selektif memilih mitra kerja. Sebelum memilih, mereka bisanya menyelidiki latar belakang dan kehidupan keluarga calon mitra.
Pelatihan yang disebut On the Job Experience (OJE) ini merupakan pelatihan awal bagi pelamar. Tonny harus mengerjakan berbagai pekerjaan termasuk pekerjaan kasar. Mulai dari cleaning services, membersihkan toilet serta tukang parkir. Tidak jarang tonny bertemu dengan kenalannya dari Indonesia. Tentu saja ini adalah salah satu ujian mental karena ia tidak bisa menjelaskan kenapa ia mau mengambil pekerjaan kasar tersebut demi lisensi McD yang ia inginkan.
Pelatihan ini sendiri bukan berarti lampu hijau untuk memperoleh lisensi. Namun ia berhasil mengalahkan 3 kandidat utama saat itu. Setelah pelatihan “kuli” tersebut, akhirnya Tonny berhasil mengikuti pelatihan yang sebenarnya selama setahun.
ini menyebutkan bahwa ia menghabiskan waktu setahun di sekolah milik McD, yaitu McDonalds Corporation Hamburger University.
Setelah lulus dari sekolah tersebut, barulah ia mendapatkan lisensi yang ia inginkan. Pada bulan Februaru 1991, setelah 2.5 tahun menghilang semenjak mundur dari Bank Panin, restoran McD milik Tonny akhirnya resmi dibuka di Gedung Sarinah, jalan MH Thamrin Jakarta. Lisensi ini ia kelola dibawah bendera PT Ramako Gerbangmas (RG).
Pembukaan outlet McD pertama ini langsung menggebrak pasar. Setiap haru terjadi rata-rata empat ribu transaksi. Bahkan majalah Fortune edisi Oktober 1991 meramalkan penjualan outlet Tonny akan menempati posisi teratas dari 12 ribu restoran McD di seluruh dunia. Pada tahun 1996m Tonny sudah mengelola 42 outlet.
Namun akhirnya pada 30 September 2009 McD internasional mencabut hak waralaba dari Ramako. Akhirnya, imbas dari pencabutan hak waralaba tersebut maka 13 outlet yang dimiliki oleh Ramako sudah tidak boleh lagi menggunakan brand McD sehingga 1 Oktober 2009 sebanyak 13 gerai McD tersebut ganti wajah jadi ToniJack’s Indonesia Familiy Restoran yang berbadan hukum PT ToniJack’s Indonesia.
perjalanan Belajar Bisnis Bambang N. Rachmadi
Semasa sekolah dan kuliah di Amerika Serikat, Bambang mengaku banyak bergaul dengan teman-temannya dari suku Tionghoa.
“Yang sekolah di sana memang banyak suku Tionghoa,” kenang Bambang. Saat bergaul dengan merekalah, Bambang melihat cara berpikir dari suku Tionghoa yang dapat ditiru dalam membangun bisnis.
“Kalau bisnis, mereka nggak peduli mau teman atau saudara, kalau hutang ya harus bayar,” papar Bambang. Selain belajar teori bisnis dalam kuliahnya, Bambang juga mendapatkan ilmu lain dari pergaulannya tersebut. Ia lantas menerapkan filosofi suku Tionghoa itu pada setiap bisnis yang digelutinya. “Bukan mereka pelit, justru untuk jalan-jalan atau traktir makan, ya nggak apa-apa,” ujar Bambang.
Menurutnya, dengan menerapkan cara itulah, bisnis akan berjalan dengan baik tanpa harus takut mengalami kerugian atau kebangkrutan. Pada setiap bisnis yang dijalaninya, Bambang juga memiliki prinsip lain yang selalu dipegangnya.
“Kalau kita mendapatkan keuntungan, ya berikanlah kesempatan bagi partner kamu untuk mendapatkan keuntungan juga. Kalau tidak, ya terjadilah keributan,” tutur Bambang. Dalam memilih bisnis pun, Bambang lebih bersikap hati-hati.
“Setiap bisnis itu ada peluang dan risiko juga,” ungkap Bambang. Menurutnya, jika sudah memilih maka harus selalu fokus. Kalaupun akan melakukan ekspansi, harus tetap terkait dengan core business yang digeluti. Fajar
sampe disini pembahasan mengenai biografi bambang n rachmadi semoga menginspirasi